Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kabar terbaru pengusutan kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Baku tembak itu diduga melibatkan Bharada E dan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang berujung tewasnya Brigadir Yoshua.
Kini, Kapolri menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam.
Aktivis Corong Rakyat Hasan pun mengapresiasi keputusan Kapolri yang menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo ditengah polemik kasus Duren Tiga tersebut.
“Jempol untuk Kapolri yang menjawab kegelisahan diruang publik. Kapolri sudah tepat, peka dan itu sudah kami yakini dari awal kalau Kapolri tidak akan tutup-tutupi,” tegas Hasan, hari ini.
Lebih lanjut, Hasan menuturkan langkah Kapolri tersebut sudah mulai membuka kotak pandora proses penyelidikan yang tengah dilakukan oleh tim khusus gabungan dari Polri dan eksternal Komnas Ham.
“Presisi ini betul-betul dilaksanakan oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Itu gak mudah bagi pemimpin sekaliber Jenderal Bintang Empat untuk memberi keputusan krusial. Demi menyelamatkan Polri, organisasi yang lebih besar juga membuat masalah lebih terang benderang,” sebutnya.
Hasan memastikan pada waktunya akan menyampaikan hasil temuan tim khusus ini sesuai fakta yang terjadi di lapangan.
“Kami optimis Kapolri akan menyampaikan hasil sesuai fakta berdasarkan penyelidikan ilmiah,” jelasnya.
Selain itu, dia memuji sosok Kapolri yang dikenal tegas tidak akan pernah ragu menindak siapa pun anggota Polri yang menyimpang. Apalagi diketahui terbukti menyalahgunakan kewenangan dalam tugasnya.
“Kami ajak masyarakat bersabar. Percayalah pada waktunya Kapolri bakal mengumumkannya secara terbuka kepada masyarakat,” pungkasnya.