Aktivis Khilafah yang saat ini menjadi pengacara publik, Ahmad Khozinudin khawatir apa yang disampaikan Ustadz Bachtiar Nasir dalam sebuah video bisa menggagalkan proyek demo yang digagas oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), yang mana ia mendukung kegiatan Reuni 212 yang rencananya akan digelar 2 Desember 2022 mendatang.
Dimana pemimpin AQL Islamic School, Ustadz Bachtiar Nasir alias UBN menyebut bahwa barang kali yang rajin melakukan kegiatan demo-demo itu mendapatkan penghasilan berupa keuntungan finansial dari event yang mereka gelar.
Bagi umat yang mendapatkan video itu, Khozin pun meminta agar polemik itu disudahi saja, tidak lagi mendengarkan isi ceramah UBN di bagian itu.
“Polemik pernyataan UBM ini sebaiknya diakhiri. Lebih baik umat fokus dengan agenda dakwah. Yang mau ikut dakwah, ikut demo, alhamdulillah. Yang fokus membina umat dengan kajian, silahkan,” kata Khozinudin dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Sabtu (19/11).
Ia hanya khawatir, berbagai demonstrasi yang dilakukan pihaknya, termasuk rencana Reuni 212 bisa gagal jika umat mendengarkan isi ceramah UBN tersebut. Ia pun menyentil statemen UBN tersebut, sebab dikhawatirkan bisa merusak pergerakan.
“Kita saat ini butuh sinergi, dengan saling menopang dan menguatkan. Bukan malah saling menafikan dan mendelegitimasi,” tegasnya.
Ustadz Bachtiar Nasir atau yang populer dengan nama UBN menduga adanya proyek berbayar dalam aksi yang dilakukan oleh kelompok 212.
Dia awalnya bercerita, bahwa dirinya sering ditawari jabatan komisaris di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan kelompok 212, termasuk koperasi 212.
“Semua perusahaan yang ada 212-nya, menawari saya jadi komisaris. Tapi semuanya saya tolak, termasuk koperasi 212,” kata UBN dalam tausiyahnya yang dikutip dari video dari AQL Islamic Center.
Tawaran itu ditolak lantaran dirinya tak ingin terlibat banyak dalam organisasi 212 yang menurutnya mempunyai tujuan lain, selain memperjuangkan dakwah Islamiyah.
“Kenapa saya tak mau terlibat banyak, karena dikit-dikit demo, dikit-dikit demo,” tuturnya.
Mantan Koordinator Aksi 212 yang berlangsung pada tahun 2016 itu kemudian menduga, bahwa panitia 212 saat ini memperoleh penghasilan dari aksi demonstrasi yang kerap digelar belakangan ini.
“Saya melihat, kalau orang maunya demo terus, berarti udah punya penghasilan dari situ. Kalau orang sudah sering mengerjakan sesuatu, dan lama hanya di situ mainnya, berarti punya penghasilan dari situ,” ungkapnya.
“Kalau orang demo beneran kan kapan kerjanya? Ya sesekali oke lah untuk sesuatu yang besar,” imbuhnya.
UBN pun merasa kasihan dengan massa yang terus-menerus diajak untuk menggelar aksi unjuk rasa untuk kepentingan mereka.
“Kasihan dong, yang nggak punya penghasilan dari situ diajak demo melulu,” kata UBN.