Jakarta – Belasting Rijder, klub moge di kalangan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang diminta dibubarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani buntut kasus tersangka penganiayaan Mario Dandy, kini jadi bahan pembicaraan netizen.
Belasting Rijder adalah komunitas bagi rider para pegawai aktif atau mantan DJP. Klub ini punya berbagai cabang seperti di Bali dan Riau. Namun yang menyebabkan klub ini jadi sorotan warganet adalah karena klub ini bukan sekadar pamer moge-moge mewah, nama klub tersebut juga dianggap nyeleneh.
Salah satu netizen, akun @yoyen di Twitter mengaku heran ada klub moge petinggi kantor pajak menggunakan nama Belasting Rijder.
“Beneran ada klub moge untuk petinggi kantor pajak namanya Belasting Rijder?” cuit @yoyen, sebagaimana dikutip Senin (27/2).
Menurut dia konotasi belasting rijder bisa menjadi negatif. Pasalnya, belasting berarti pajak dalam bahasa Belanda, sementara rijder dapat diartikan penunggang.
Sementara itu, akun @ubegebe1, juga menilai nama klub moge DJP Belasting Rijder sangat bernada kolonial. Ia menyebut banyak perlawanan masyarakat Hindia Belanda karena kata ini.
“Jujur, gue agak kesel kata belasting dipakai buat komunitas riding @DitjenPajakRI. Ga sensitif sejarah,” cuit ubegebe1.
Di lain sisi, akun @_haye menilai nama yang digunakan klub motor DJP ini juga sesuatu yang konyol.
“Memberi nama dengan nuansa kolonial untuk Geng Motor Dirjen Pajak ini beneran konyol. Susah menggambarkan sebelnya,” cuit @haye.
Akun lain, @BonnieTriyana, yang juga sejarawan menilai nama klub tersebut norak. Ia turut menjelaskan arti kata Belasting Rijder.
“Norak juga sih. Lagipula ‘Belasting Rijder’ itu bias juga diartikan dalam bahasa Belanda-nya ‘penunggang pajak’. Mungkin maksudnya ‘Belastingdienst Motor Club’ atau ‘Belastingdiesnt Motorrijders Club’. Etapi udah benar kali deng maksud mereka ‘nunggangin pajak’ (orang).” cuit @BonnieTriyana.
Diketahui, klub motor ini sempat disinggung Sri Mulyani. Ia bahkan meminta klub motor tersebut dibubarkan. Pasalnya, beredar di berbagai media foto Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo mengendarai moge bersama klub Belasting Rijder DJP.
Sri berpendapat hobi dan gaya hidup para pejabat mengendarai moge justru menimbulkan persepsi negatif masyarakat. Gaya hidup ini pula, lanjut dia, telah menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai pajak.