Jakarta – Ketua BPP Hipmi Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M. Hadi Nainggolan mengatakan Indonesia sangat tergantung dengan impor bawang putih, sehingga komoditas ini sering menjadi permainan mafia.
Hipmi menduga ada kartel impor bawang putih yang semakin memiliki bekingan kuat menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.
“Hanya segelintir perusahaan dan saling memiliki keterkaitan yang menikmati kuota impor bawang putih,” kata Hadi lewat keterangan tertulis pada Rabu, 24 Mei 2023.D
ia lantas menyitir data Kementerian Pertanian atau Kementan, kebutuhan konsumsi bawang putih nasional pada 2023 adalah 560 ribu ton. Sementara produksi bawang putih dalam negeri pada 2020 adalah 81,8 ribu ton.
“Hipmi mensinyalir kartel impor bawang putih semakin memiliki bekingan kuat saat menjelang pemilu, termasuk menuju pemilu 2024 ini,” ujar Hadi.
Lebih jauh, dia berharap pemerintah dan penegak hukum bertindak tegas demi menjaga tata niaga yang lebih sehat. Apalagi, kata dia, bawang putih menjadi salah satu kebutuhan pokok di Indonesia.
Hadi menjelaskan, harga bawang putih sering mahal dan langka, bahkan bisa menjadi penyebab inflasi. Hal tersebut menurut dia merupakan permainan kartel mafia impor bawang putih, begitu juga dengan komoditas hortikultura lainnya.
“Hipmi berharap pemerintah bisa melibatkan pelaku usaha dan asosiasi untuk mendengar berbagai masukan terkait tata niaga impor bawang putih dan komoditas hortikultura agar lebih transparan,” tutur dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pengawas Persangan Usaha atau KPPU Guntur Syahputra Saragih mengatakan pihaknya belum menemukan potensi kartel dalam impor bawang putih.
Meski begitu, dia menilai rawan terjadi kartel pada impor bawang putih rawan. Hal ini mengingat 95 persen kebutuhan bawang putih dalam negeri masih dipenuhi oleh impor.
“Dimana ada rantai besar disitu ada potensi, KPPU sudah sering urusan dengan bawang putih,” ungkap Guntur dalam acara diskusi Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang Putih di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.