Masih membekas di benak kita dengan GHASEEM SABERI GILCHALAN agent intelejen Iran di Kementerian Intelijen Republik Islam Iran (MOIS) yang tertangkap di Bandara Sorkarno Hatta karena membawa 2 pasport dan beberapa handphone. Hampir 12 tahun di Bali tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah agent asing.
Saat ini mengguritanya usaha Rusia yang didukung para komunitas Rusia menimbulkan keresahan masyarakat Bali. Salah satu yang muncul di permukaan adalah seorang perempuan yang aktif menjadi penghubung WN Rusia yang ada atau yang akan masuk ke Indonesia khususnya Bali. Dia mengenal orang-orang penting meskipun memiliki pekerjaan tidak tetap sebagai penyewa villa di daerah Canggu dan ahli IT di sebuah perusahaan di Jakarta.
Delapan tahun di Bali merupakan waktu yang lama untuk seorang WNA yang aktif menjalin komunikasi dengan beberapa orang Rusia. Memiliki KITAS dan penggunaan sepeda motor yang tidak sesuai dengan rincian registrasi memunculkan pertanyaan di tengah masyarakat.
Wisatawan asing yang masuk ke Bali semakin bertambah setiap bulannya, selain menambah devisa negara namun ternyata maraknya WNA yang masuk ke Bali memunculkan permasalahan baru. Persaingan bisnis antara warga Bali lokal dengan WNA yang tinggal di Bali menjadi sorotan masyarakat Bali dan beberapa pengusaha villa, hotel, restoran dan rental kendaraan.
Terbentuknya lingkaran komunitas diantara mereka menjadi akses masuk WNA dan tidak menutup kemungkinan mereka yang memiliki khusus diantaranya mata-mata dari suatu negara tertentu.
