Jakarta – Beredar seruan aksi yang mengatasnamakan Kelompok Forum Pemuda Islam (FPI) Bersatu untuk mengajak doa bersama dan dzikir akbar di depan Mabes Polri pada Jumat, 26 Agustus 2022 besok lusa.
Ajakan aksi ini pun menghimbau peserta untuk memakai dresscode serba putih, seperti mengenakan peci dan baju putih bagi pria, serta membawa mukena bagi wanita.
Koordinator Humas PA 212 dan juga pentolan Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin pun angkat bicara soal aksi yang bawa embel-embel nama FPI. Kata dia, seruan aksi tersebut tidak berkaitan dengan Front Persaudaraan Islam (FPI).
“Kegiatan tersebut tidak ada sama sekali kaitannya dengan kami yaitu PA 212 apalagi FPI (Front Persaudaraan Islam),” tegasnya saat dikonfirmasi media, Selasa (23/8/2022).
Habib Novel juga menuturkan bahwa kegiatan semacam ini hanya untuk tandingan dan mengecoh umat.
“Diduga kegiatan yang nggak jelas ini, tujuannya untuk apa dibuat? tentunya sangat mengecoh umat Islam,” imbuhnya.
Dikatakannya, bahwa serangan terhadap FPI sendiri memang sangat intens dan diduga ada kepentingan politik tertentu.
“Memang serangan terhadap FPI dgn berbagai macam kegiatan atas nama FPI atau tandingan, saat ini memang sudah terbukti dari kasus-kasus yang terjadi. Diduga hanya untuk menjelekan nama FPI, padahal sebenarnya untuk kepentingan politik tertentu,” bebernya.
Saat ditanya kemungkinan kelompok-kelompok penyerang FPI, Habib Novel menjelaskan bahwa ada permainan pihak tertentu.
“Diduga kuat permainan dari intelijen hitam atau oligarki,” pungkasnya.
