Enarotali – Yan Permenas Mandenas, Anggota Komisi I DPR RI, daerah pemilihan Papua, meminta dengan tegas kepada Panglima TNI agar keenam pelaku yang membunuh dan memutilasi beberapa dari empat warga sipil asal Nduga di Timika harus dihukum mati melalui peradilan negeri.
Mandenas menyatakan bahwa kasus pembunuhan ini lebih bahaya daripada kasus Sambo.
“Sambo hanya tembak satu orang, tapi enam anggota TNI di Timika ini membunuh dan memutilasi empat warga sipil.” tegas Mandenas (4/7/2022).
Mandenas berharap ada sikap tegas dari Panglima TNI dan Menteri Pertahanan terkait kasus ini.
“Untuk itu, Panglima dan pak Menteri Pertahanan akan kami undang untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait kasus ini,” sambungnya.
Kelakuan enam anggota TNI ini, lanjut Mandenas telah mencoreng institusi TNI. Keenam anggota TNI ini harus segera dipecat dengan tidak hormat dan mendapatkan proses hukum yang setimpal atas perbuatan mereka. Mandenas juga menekankan penyelidikan kasus ini harus terbuka agar ada kepuasan tersendiri bagi publik dan keluarga korban.
Mandenas juga mengutuk keras keenam pelaku mutilasi yang notabene sebagai anggota TNI.
“Yang seharusnya bertugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat serta benteng negara Indonesia. Kok seperti ini. Ini peristiwa yang sangat tidak manusiawi. Dibunuh kok dimutilasi lagi, saya sangat mengutuk keras kepada keenam pelaku. Saya sangat sayangkan mental anggota TNI seperti ini,” kecamnya.
Anggota Fraksi Gerindra ini menegaskan bahwa secara kelembagaan pihaknya bakal memanggil Panglima TNI dan Menteri Pertahanan guna meminta kronologi dan langkah-langkah selanjutnya agar bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Ia juga mengapresiasi langkah Panglima TNI yang telah mengambil tindakan tegas kepada oknum yang diduga sebagai pelaku.
“Saya minta teman-teman media juga harus kawal. Harus angkat terus, jangan sampai kasus ini pelan-pelan tenggelam,” pungkasnya.