Jakarta – Kritik berupa meme yang dibuat oleh BEM UI menjadi polemik. Meme tersebut menampilkan sosok Ketua DPR RI Puan Maharani dengan badan tikus dan tulisan Dewan Perampok Rakyat. Merespons hal ini, Partai Garuda mengingatkan BEM UI agar jangan sampai dijadikan pion oleh pihak lain.
“BEM UI membuat meme Puan Maharani berbadan tikus dengan kalimat Dewan Perampok Rakyat terkait pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi UU. Alasan mereka membuat itu karena pengesahan tersebut tidak sesuai keinginan rakyat dan melanggar konstitusi,” kata Jubir Partai Garuda Teddy Gusnaidi, (6/4 /2023).
Sebagai Partai Politik, Teddy menjelaskan Partai Garuda diperintahkan UU untuk memberikan pendidikan politik. Dengan demikian, ia meminta agar mahasiswa jangan sampai terjerat hukum atas pernyataan yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Jika sampai diproses hukum, mereka tidak akan mampu menunjukkan bukti, Legal Standing bahwa mereka diangkat mewakili rakyat. Mereka juga tidak diangkat mewakili MK untuk membuat putusan atas UU Cipta Kerja yang baru, apalagi UU baru tersebut belum diajukan ke MK,” ungkap Teddy.
“Lalu ketika ditanya, apa yang dirampok oleh DPR atau Puan Maharani? Bisa berikan buktinya? Apa korelasinya dengan isi UU tersebut? Maka saya yakin, mereka akan kesulitan. Apalagi jika ditanya apa isi UU-nya dan mereka tidak mengerti isi UU-nya, maka semakin terjerumus,” lanjutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Waketum Partai Garuda ini pun mengimbau kepada BEM UI agar jangan sampai dimanfaatkan oleh para pemain politik.
“Teman-teman mahasiswa khususnya BEM UI, jangan sampai kalian dimanfaatkan, hanya dijadikan pion oleh para pemain politik, memanfaatkan jiwa muda kalian. Karena ketika kalian terjerat masalah hukum, kami pastikan mereka akan lepas tangan dan tinggalkan kalian. Itu pasti,” pungkas Teddy.