Jakarta – Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto menyebut peran Polisi RW yang mencapai lingkungan terbawah bisa menjawab persoalan isi people power yang sengaja digaungkan oleh elit yang tidak terakomodir alias barisan sakit hati.
“Mengutip bahasa Gus Dur, mereka itu adalah gelandangan politik. Polisi RW bisa jadi kekuatan rakyat tinggal bagaimana memaknai fungsinya di lingkungan karena kita sedang menuju pesta demokrasi,” tegas Hari Purwanto.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik JARI 98 bertema “Polisi RW Jaga Pemilu Damai” di Serasa Kuphie Selatan, H. Nawi Jaksel, Selasa kemarin.
Menurutnya, gerakan people power yang dibangun Amien Rais dkk itu biasa saja, Gus Dur mengatakan bahwa orang ini akan menjadi gelandangan politik dari PAN hingga buat Partai Ummat dan keluarganya berantakan.
“People power hanya bunyi-bunyian Amien Rais aja. Dan kenapa dilakukan di Solo? Ini hanya mengganggu psikologis dan Amien Rais hanya butuh mainan saja, besok kasihkan hula-hula dan papan catur. Kalau dia benar-benar seorang tokoh kedewasaan, harus membangun regenerasi, bukan cuap-cuap dan waktunya dia kan sudah selesai. Lebih baik duduk di atas sajadah dan mempersiapkan dipanggil. Bukan celoteh yang memperburuk keadaan. Semua bebas memberikan kritik tapi harus dengan solusi. Hari ini bicara demokrasi tapi butuh kedewasaan,” paparnya.
Ditempat yang sama, Sekjen Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Ir. Arwandi menyebutkan bahwa Polisi RW adalah implementasi dari penerapan UU No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian yang harus terjun langsung ke masyarakat hingga ke wilayah rukun warga (RW).
“Polisi RW juga menarik simpati masyarakat dalam menjaga keamanan ketertiban ditingkat warga. Keberadaan polisi RW untuk mendeteksi dini dari perilaku tindak pidana yang meresahkan masyarakat tentang terorisme, mencegah peredaran narkoba dan memburu para koruptor,” tegas Arwandi.
Oleh karenanya, kata dia, diperlukan harmonisasi antara masyarakat dengan Polisi yang akan membuat para kriminal akan tertutup.
Sementara itu, terkait Pemilu damai, mereka akan melakukan pendidikan atau edukasi masyarakat di tingkat RW agar tidak ada beredar informasi hoax, dalam membangun Pemilu damai.
“Polisi RW bisa melakukan deteksi dini agar tak termakan isu atau informasi hoax yang meresahkan masyarakat,” pungkasnya.