Padang – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah memulai safari politiknya ke berbagai daerah di Indonesia bersama Partai Nasdem yang mengusungnya sebagai calon presiden 2024. Rencananya, hari ini (3/13/22) Anies Baswedan dijadwalkan menyapa relawan di Lapangan Banca Laweh Kota Padang Panjang serta dilanjutkan dihari kedua menghadiri kegiatan acara relawan perubahan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Namun, sama dengan berbagai daerah lainnya yang sudah dikunjungi Anies Baswedan, selalu ada penolakan dan penghadangan oleh massa terhadap kedatangan Anies Baswedan. Di Sumatera Barat, Anies Baswedan dihadang oleh Laskar Pemuda Sumbar saat melakukan kunjungan ke Provinsi Sumatera Barat. Puluhan anggota Laskar Pemuda Sumatera Barat melakukan aksi penghadangan didepan gerbang pintu keluar Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Massa menolak kedatangan Anies Baswedan yang dinilai cenderung menggunakan politik identitas dalam berbagai panggung politiknya.
Juru bicara Laskar Pemuda Sumbar, Hanafi mengatakan, menurutnya, Anies ini tujuan dia datang ke Sumbar itu apa? Pihaknya menolak kedatangan Anies Baswedan karena masyarakat Sumatera Barat yang sudah hidup dengan damai dan tenang ini harus dibuat saling bermusuhan, ribut tak menentu hanya karena gorengan politik identitas seperti yang terjadi di DKI Jakarta sebelumnya. Masyarakat Sumbar ini baru kembali menata hidupnya setelah sekian lama bertarung dengan Pandemi Covid-19, perekonomian baru kembali menggeliat, budaya balapau yang ada di minang kembali hidup, jangan dahulu dipecahkan oleh hal-hal politik yang bahkan belum pada waktunya.
“Sumatera Barat menolak politisi-politisi yang memecah belah rakyat. Anies itu track record nya kita tahu, bahasa islam dan non-islam, pribumi dan tidak pribumi itu sering dia ucapkan saat maju menjadi gubernur DKI Jakarta. Dan ini yang kita tolak. Perihal perbedaan, para founding father kita yang didalamnya ada banyak tokoh minang, katakanlah M. Hatta, Syahrir, Natsir, Agus Salim, Buaya Hamka sudah bersepakat bahwa tidak ada lagi perbedaan-perbedaan itu, kita satu NKRI. Jadi politik Anies Baswedan itu memecah belah umat, menimbulkan keributan politik, kita tidak ingin politisi seperti itu membawa dampak buruk ke Sumatera Barat, oleh sebab itu kita menolak keras kedatangan Anies Baswedan ini ke Ranah Minang ini,” kata Hanafi, Sabtu (3/12).
Hal yang sama dikatakan salah satu massa aksi yang menolak kehadiran Anies Baswedan, Dino, alasannya menolak kedatangan Anies ke Sumatera Barat, dari agenda kegiatan yang tersebar luas diberbagai media, pihaknya tahu bahwa Anies Baswedan mengunjungi relawan-relawan yang ada di Sumatera Barat, artinya hal tersebut rangkaian kampanye. Kata Dino, Kalau memang ingin kampanye, nanti tunggu saja waktunya.
“KPU sudah menetapkan jadwalnya, curi start kampanye ini namanya. Dan hal ini ialah preseden buruk untuk contoh demokrasi kita, menciderai keadilan dalam pemilu kita. Maka agenda-agenda politik ini belum layak diselenggarakan,” jelas Dino.
Dalam aksi penghadangan dan penolakan kedatangan Anies tersebut, terlihat Laskar Pemuda Sumbar membawa spanduk panjang serta tulisan-tulisan pada kertas – kertas dengan tuntutan penolakan kedatangan Anies Baswedan. Massa aksi menilai Anies Anies sering menggunakan politik identitas keagamaan, sentimen kedaerahan pada percaturan politiknya.